Tuesday, June 28, 2011

MONOLOG HATI SENDIRI


Kadang-kadang, apabila siang kita merindui rembulan,
apabila malam kita bertanya ke mana pula mentari,
sering kita tangisi hanya apabila ia tak lagi di sisi.

Aku tak mahu jadi begini, maka malamku bersama rembulan,
kusyukuri, kunikmati,
walau terkadang malamku suram,
maka siangku bersama mentari,
kusyukuri, kinikmati,
walaupun terkadang bahangnya perit.

Segalanya perlu disyukuri,
kerana yang membuat terasa derita bukanlah sekeliling,
bukan mentaribukan rembulan tapi hati di dalam,
bisikan itu masih kudengari,
kalimah suci menggamit hati nurani,
bisikan itu terasa semalam,
berlalu di bawa bayu melintas sepintas lalu,
bisikan itu masih kuingati,
kerana kutahu ia akan kembali menggamit diri,
menemui Ilahi, bisikan itu makin terasa kehadirannya,
sedetik, dua detik,
tiga detik... lailahaillallah ya Allah,
aku menghadap-Mu,
kembali kepada-Mu,
terimalah diriku, lailahaillallah.

No comments:

Post a Comment